Ismail

- Ulasan Film

Jejak Ancaman Menuju Kebebasan

Yogyakarta, Sewon Screening 10 – Film “Ismail” karya Nora Alsharif adalah sebuah potret tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Palestina dalam upaya mereka meraih kebebasan di tanah yang penuh dengan ketegangan, bahaya, dan ketidakpastian. Mengisahkan perjalanan Ismail, yang berjuang melintasi jalanan yang dikuasai oleh ancaman konstan, film ini secara kuat menggambarkan bagaimana kebebasan yang tampaknya sederhana justru menjadi sesuatu yang sulit dijangkau. Setiap langkah yang diambil Ismail tidak hanya diliputi oleh ketegangan fisik, tetapi juga ketidaknyamanan emosional yang mempertegas beratnya perjuangan yang harus dilalui.

Hampir di setiap adegan terasa ketegangan dan bahaya dengan intensitas emosional yang tinggi, penonton diajak untuk ikut merasakan apa yang dialami oleh Ismail, seolah-olah kita turut melintasi setiap bahaya dan ketidakpastian yang mengintai di sepanjang perjalanannya. film ini menyampaikan pesan bahwa perjuangan untuk kebebasan di tanah Palestina bukanlah sesuatu yang dapat diraih dengan cepat atau mudah. Alsharif sebagai sutradara menekankan bahwa proses ini memerlukan ketahanan mental dan fisik yang luar biasa.

“Ismail” berhasil menangkap suasana politik dan sosial yang melingkupi kehidupan di Palestina. Ketidakpastian yang menyelimuti setiap langkah Ismail merupakan representasi dari ketidakpastian yang dihadapi masyarakat Palestina dalam kehidupan sehari-hari. Ancaman konstan dari kekuatan eksternal serta tekanan mental dari situasi yang sulit, semuanya tercermin dengan jelas dalam perjalanan Ismail yang berat dan penuh dengan dilema. Mengenai pesan, pastinya hal ini berkaitan dengan ketahanan dan semangat juang yang tak pernah padam dari cerminan masyarakat Palestina, meskipun dihadapkan pada perasaan tertekan, selalu ada empati tinggi di dalamnya. Sehingga kita terus dibawa untuk mempertegas  bahwa empati bisa saja membuat kita menderita namun kita harus ada empati untuk menjadi manusia.

Film ini mampu menyampaikan pesan tentang beratnya perjuangan untuk kebebasan dalam situasi yang penuh ancaman. Membuat kita semua harus termenung dan membuka pandangan sejauh mata memandang dengan empati seluas hamparan pasir dan lautan.  Pengalaman menonton yang penuh dengan perasaan dan renungan. Tentu saja film ini bukan hanya sebuah film tentang perjalanan fisik saja, namun juga memberi tau kita masih ada empati manusia dalam setiap ketertekanan dan penderitaan di ujung dunia mana pun.

Film ini adalah karya yang penting dan sangat relevan di tengah dinamika dunia saat ini, terutama dalam konteks konflik dan ketegangan politik. “Ismail” memberikan pandangan yang lebih dalam tentang apa artinya berjuang, bertahan, dan tetap berharap dalam menghadapi situasi yang tampaknya tidak ada akhirnya. Bagi penonton, ini adalah sebuah kesempatan untuk memahami lebih lanjut tentang konflik Palestina dari sudut pandang yang lebih personal dan emosional, sekaligus mengapresiasi karya seni yang berhasil menyentuh sisi kemanusiaan di tengah krisis.

Saksikan film ini dalam Special Program: Palestine Cinema Archive Sewon Screening 10.

(Satya Din Muhammad)

Penulis Satya Din Muhammad

Editor Nurul A’mal Mustaqimah

Penerjemah Zahwa Syachira

Detail Film

Ismail

Nora Alsharif | 28 Minutes | 2012 | Bahasa Arab

Jadwal Pemutaran

G. Concert Hall, ISI Yogyakarta | 27 SEPTEMBER | 15.30 WIB

Pembaruan Terhubung