
Layar Tandang merupakan program pemutaran pre-event Sewon Screening 10 yang berupa roadshow ke lima kota di lima provinsi yang berbeda di Indonesia, yaitu Solo (Jawa Tengah), Bandung (Jawa Barat), Denpasar (Bali), Malang (Jawa Timur), dan Jakarta (DKI Jakarta). Layar Tandang nantinya akan berupa program kolaborasi antara film-film arsip Sewon Screening pertama hingga kesembilan dengan film-film kolaborator institusi maupun komunitas setempat, yang akan ditayangkan secara umum di kota-kota tersebut. Selain pemutaran, Sewon Screening juga akan mengadakan forum diskusi dengan para audiens yang datang ke pemutaran tersebut.
Catatan Program
Kita selalu sadar bahwa kenyataan bertolak belakang dengan apa yang didambakan. Sesekali manusia mampu bermimpi dan berfantasi, berangan tinggi hingga lupa diri. Apa yang diperjuangkan selalu terbayang manisnya kejayaan. Apa yang dikerjakan selalu tergambar keberhasilan. Apa yang ditaruhkan berharap lahir kemenangan. Namun bagaimana dengan kenyataan?
Keempat film pada program Kolaborasinema: Layar Tandang Jakarta ini menggariskan rangkuman kegigihan dalam menghadapi segala kenyataan. “Awal (Nasib Manusia)” tetap mengawali perjuangan meski dalam kenyataan yang membatasi diri. “Ludruk: Dahulu, Kini dan Nanti” gigih mempertahankan apa yang menjadi tradisi walau dengan pahitnya kenyataan. “Togar Tegar” bergelut dengan kenyataan bahwa hal yang berharga perlahan menghilang. “Tanda Tangan Sang Bapak” mengakhiri dengan sebuah tanda tanya, apakah kenyataan tentang seseorang memang memiliki banyak lapisan dan kita kebetulan saja berdiri di salah satunya, sementara seseorang itu sibuk menjahit “kenyataan” tentang dirinya yang bercitra ideal?